AMALAN DI BULAN RAJAB BAGIAN 01 DARI 06



السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

 إنَّ الـحَمْدَ لله نَـحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَسَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، أَشْهَدُ أَن لاَّ إِلَهَ إِلاَّ الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُـحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُولُه

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا الله حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ

يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا الله الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ إِنَّ الله كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا الله وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ الله وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا

أَمَّا بَعْدُ فَإِنَّ أَصْدَقَ الْحَدِيْثِ كِتَابُ اللهِ وَخَيْرَ الْهَديِ هَدْيُ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، وَشَرَّ الأُمُوْرِ مُحَدَثَاتُهَا، وَكُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلاَلةٌ، وَكُلَّ ضَلاَلَةٍ فِي النَّارِ.


Ikhwānī fīllāh wa akhawātī, bapak-bapak, ibu-ibu, saudara-saudariku rahīmakumullāh.

Sebagian para ulama, berwasiat kepada kita terutama para penuntut ilmu agama agar senantiasa untuk muraja'atul 'ilmi (mengulang pelajaran), terutama di momen-momen tertentu atau musim-musim tertentu, waktu-waktu tertentu, meskipun itu berulang kali kita melewatinya.

Seperti ketika kita akan memasuki bulan Ramadhan, maka kewajiban kita untuk mempelajari, untuk menyiapkan diri, apa yang akan kita perbuat di bulan Ramadhan tersebut.

Demikian pula pada saat seperti sekarang ini, kita sudah memasuki awal bulan yang banyak disalah-fahami dan banyak disalah-maknakan oleh sebagian saudara-saudara kaum muslimin, yaitu menyikapi bulan Rajab [🗓maksudnya dalam beberapa hari ini akan kita masuki, 🖋].

Ini merupakan kewajiban kita untuk mempelajari apa yang ada di bulan Rajab ini ? Apa yang perlu kita perbuat di bulan Rajab ini ?

Ini hanya sekedar muraja'atul 'ilmi, mengulang pelajaran yang berkaitan dengan bulan Rajab, agar betul-betul ibadah kita 'alā basirah, di atas al'ilmu dan juga sebagai nasihat kepada saudara-saudara kita yang salah memahami makna bulan Rajab tersebut.

Ikhwānī fīllāh wa akhawāti rahīmani wa rahīmakumullāh,

Yang pertama perlu kita sampaikan, bahwasanya Allāh Subhānahu wa Ta'āla adalah satu-satunya Dzat yang berhak untuk memulyakan sebagian makhluknya di atas sebagian yang lainnya.

Allāh Subhānahu wa Ta'āla memulyakan para Nabi dan para Rasūl di atas semua manusia yang ada. Demikian pula di antara para Rasūl tersebut Allāh memulyakan mereka di atas sebagian yang lainnya.

تِلْكَ الرُّسُلُ فَضَّلْنَا بَعْضَهُمْ عَلَىٰ بَعْضٍ

"Itulah para Rasūl yang kami mulyakan sebagian mereka di atas sebagian yang lainnya."

(QS Al-Baqarah: 253)

Dan Nabi Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam merupakan Nabi, Rasūl yang termulia di atas semua yang ada di atas muka bumi ini.

Demikian pula setelah para Nabi dan para Rasūl, Allāh memulyakan para sahabat. Para sahabat Allāh pilih menjadi manusia terbaik setelah  para Nabi dan para Rasūl.

Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam bersabda:

خَيْرُ النَّاسِ قَرْنِي، ثُمَّ الَّذِينَ يَلُونَهُمْ، ثُمَّ الَّذِينَ يَلُونَهُمْ

"Sebaik-baik manusia adalah generasiku (yaitu para sahabat), kemudian orang-orang setelah mereka (para tabi'in), kemudian tabiut tabi'in."

(Hadits riwayat Bukhari nomor 2652)

Ini adalah orang-orang yang Allāh mulyakan di atas semua yang ada.

Kemudian Allāh Subhānahu wa Ta'āla juga memulyakan sebagian tempat di atas sebagian tempat yang lainnya. Allāh memulyakan kota Mekah dan Madinah di atas semua kota yang ada di atas muka bumi.

Demikian pula Allāh Subhānahu wa Ta'āla juga memulyakan 3 masjidnya, yaitu masjid Al-Harām, masjid An-Nabawī dan masjid Al-Aqshā yang tiga masjid itulah yang dibolehkan untuk orang wisata religius.

Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam mengatakan:

لاَ تُشَدُّ الرِّحَالُ إِلاَّ إِلَى ثَلاَثَةِ مَسَاجِدَ مَسْجِدِي هَذَا وَمَسْجِدِ الْحَرَامِ وَمَسْجِدِ الأَقْصَى

"Janganlah kalian bersusah payah melakukan perjalanan jauh, kecuali ke tiga masjid yaitu masjidku (masjid An-Nabawī),  Al-Harām, dan masjid Al-Aqshā."

(Hadits riwayat Muslim nomor 1397)

Ini adalah tiga masjid yang Allāh Subhānahu wa Ta'āla mulyakan di atas semua masjid-masjid yang ada.

Demikian pula Allāh Subhānahu wa Ta'āla memulyakan sebagian waktu di atas sebagian waktu yang lainnya. Allāh Subhānahu wa Ta'āla memulyakan bulan Ramadhan di atas semua bulan yang ada. Allāh Subhānahu wa Ta'āla memulyakan malam lailatul qadr di atas semua malam yang ada. Itu adalah hak Allāh Subhānahu wa Ta'āla.

Demikian pula di antara yang Allāh mulyakan di atas bulan-bulan yang lainnya, yaitu bulan Rajab. Bulan Rajab termasuk bulan yang dimulyakan oleh Allāh Subhānahu wa Ta'āla, yang mana Allāh Subhānahu wa Ta'āla menyatakan bahwasanya bulan Rajab termasuk salah satu asyharul hurum, bulan-bulan yang haram yang disucikan yang dimulyakan.

Seperti yang Allāh Subhānahu wa Ta'āla firmankan dalam surat at-Tawbah ayat 36:

إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِندَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِي كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ۚ ذَٰلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ

"Sesungguhnya bilangan bulan menurut ketetapan Allāh Subhānahu wa Ta'āla sejak Allāh Subhānahu wa Ta'āla menciptakan langit dan bumi itu ada 12 bulan, diantara 12 bulan tersebut ada empat bulan-bulan yang haram/suci, itulah ketetapan agama yang lurus."

Dijelaskan dalam hadits, bahwa 4 bulan tersebut adalah Dzulqa'dah, Dzulhijjah, Muharam dan yang keempat adalah bulan Rajab yang sekarang ini kita baru memasukinya [🗓maksudnya dalam beberapa hari ini akan kita masuki, 🖋].

Kemudian setelah kita tahu bahwa bulan Rajab ini adalah bulan yang Allāh dimulyakan, maka apa yang akan kita lakukan ? Bagaimana cara kita memulyakan bulan tersebut. Karena jika Allāh Subhānahu wa Ta'āla memulyakan sesuatu, maka kita juga wajib memulyakannya.

Sebagaimana ketika Allāh Subhānahu wa Ta'āla memulyakan para sahabat, maka kewajiban kita juga untuk memulyakan para sahabat. Ketika Allāh Subhānahu wa Ta'āla memulyakan bulan Ramadhan, maka kewajiban kita adalah memulyakan bulan Ramadhan tersebut.

Sekarang pertanyaannya, bagaimana cara kita memulyakan bulan-bulan yang mulia tersebut ? Apakah dengan akal kita ? Apakah semau gue ? Apakah apa kata hawa nafsu kita ? Apakah sesuai dengan adat-istiadat ?

Atau bagaimana cara kita memulyakan bulan yang Allāh Subhānahu wa Ta'āla katakan sebagai arba'atun hurum tersebut.
__________

◆ Mari bersama mengambil peran dalam dakwah...
Dengan menjadi Donatur Rutin Program Dakwah Cinta Sedekah

1. Pembangunan & Pengembangan Rumah Tahfizh
2. Support Radio Dakwah dan Artivisi
3. Membantu Pondok Pesantren Ahlu Sunnah Wal Jamaah di Indonesia

Silakan mendaftar di :
http://cintasedekah.org/ayo-donasi/

Hidup Berkah dengan Cinta Sedekah
🌎www.cintasedekah.org
👥 https://web.facebook.com/gerakancintasedekah/
📺 youtu.be/P8zYPGrLy5Q
----------------------------------------

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kemuliaan Sahabat Nabi Shallallahu 'Alaihi Wassalam 2

AMALAN DI BULAN RAJAB BAGIAN 03 DARI 06

JANGAN TUNDA HINGGA ESOK BAGIAN