Postingan

Menampilkan postingan dari 2017

Faedah Mencintai Sahabat Muslim Karena Allah

Gambar
Umar bin Khattab radhiallahu ‘anhu, berkata, Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: إِنَّ مِنْ عِبَادِ اللهِ لأُنَاسًا مَا هُمْ بِأَنْبِيَاءَ وَلاَ شُهَدَاءَ يَغْبِطُهُمْ الأَنْبِيَاءُ وَالشُّهَدَاءُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ بِمَكَانِهِمْ مِنْ اللهِ تَعَالَى . قَالُوا: يَا رَسُولَ اللهِ تُخْبِرُنَا مَنْ هُمْ ؟ قَالَ: هُمْ قَوْمٌ تَحَابُّوا بِرُوحِ اللهِ عَلَى غَيْرِ أَرْحَامٍ بَيْنَهُمْ وَلاَ أَمْوَالٍ يَتَعَاطَوْنَهَا ، فَوَاللهِ إِنَّ وُجُوهَهُمْ لَنُورٌ وَإِنَّهُمْ عَلَى نُورٍ لاَ يَخَافُونَ إِذَا خَافَ النَّاسُ وَلاَ يَحْزَنُونَ إِذَا حَزِنَ النَّاسُ وَقَرَأَ هَذِهِ الآيَةَ (أَلاَ إِنَّ أَوْلِيَاءَ اللهِ لاَ خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلاَ هُمْ يَحْزَنُونَ). Sesungguhnya dari hamba-hamba Kami ada sekelompok manusia, mereka itu bukan para Nabi dan bukan para syuhada’. Para Nabi dan syuhada’ merasa cemburu kepada mereka karena kedudukan mereka di sisi Allah di hari kiamat. Para sahabat bertanya: Siapakah mereka wahai Rasulullah? Beliau menjawab: Mereka adalah suatu kaum yang saling me

AMALAN DI BULAN RAJAB BAGIAN 04 DARI 06

Gambar
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته Ikhwānī fīllāh wa akhawāti rahīmani wa rahīmakumullāh, Ada sebagian dari saudara-saudara kita yang salah memaknai bulan Rajab ini ataupun salah dalam memuliakan bulan Rajab ini, yaitu dengan mengadakan beberapa ritual ibadah yang kalau kita pelajari, kalau kita merujuk kepada kitab-kitab para ulama, kepada ucapan-ucapan para ulama ahlus sunnah waljama'ah, ucapan-ucapan ulama terdahulu, maka akan kita dapati itu adalah ibadah-ibadah yang tidak ada tuntunannya dari Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam. Ritual yang kedua yang berkaitan dengan bulan Rajab yang dilakukan oleh sebagian kaum muslimin: (2) Puasa di bulan Rajab "Barang siapa puasa sehari maka laksana puasa satu tahun, barang siapa puasa tujuh hari maka ditutup pintu-pintu neraka jahannam, barangsiapa puasa delapan hari maka dibuka pintu delapan surga, barangsiapa puasa sepuluh hari maka akan dikabulkan segala permintaannya, kemudian barangsiapa mengingatkan kepada o

AL JANNAH DAN KENIKMATANNYA (BAGIAN KEEMPAT)

Gambar
السلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه أجمعين Halaqah yang ke-74 dari silsilah beriman kepada hari akhir adalah tentang "Al-Jannah dan Kenikmatannya bagian ke-4" Para penduduk surga akan masuk ke dalam surga seperti manusia yang berumur 33 (tigapuluh tiga) tahun. Rāsulullāh Shallallāhu 'alayhi wa sallam : يَدْخُلُ أَهْلُ الْجَنَّةِ الْجَنَّةَ جُرْدًا مُرْدًا مُكَحَّلِينَ أَبْنَاءَ ثَلَاثٍ وَثَلَاثِينَ سَنَةً "Penduduk surga akan masuk ke dalam surga dalam keadaan kulit tidak berambut, tidak berjenggot, bercelak matanya seperti manusia yang berumur 30 (tiga puluh) atau 33 (tiga puluh tiga) tahun." (Hadīts Hasan Riwayat Tirmidzi) ↝Tiga puluh atau tiga puluh tiga adalah keraguan dari rawi. Dan di dalam hadīts hasan yang diriwayatkan oleh Imām Ahmad dari Abū Hurairah Radhiyallāhu 'anhu disebutkan bahwasanya mereka akan masuk surga dalam keadaan : √ Kulit berwarna putih √ Berumur 33 (tiga pu

AL JANNAH DAN KENIKMATANNYA (BAGIAN KETIGA)

Gambar
السلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه أجمعين Halaqah yang ke-73 dari silsilah beriman kepada hari akhir adalah tentang "Al Jannah dan kenikmatannya bagian yang ketiga". Di antara makanan penduduk surga adalah daging burung dan buah-buahan. Mereka akan meminum arak di dalam surga yang tidak memabukkan dan tidak membuat pening kepala. Allāh Subhānahu wa Ta’āla berfirman : يَطُوفُ عَلَيۡہِمۡ وِلۡدَٲنٌ۬ مُّخَلَّدُونَ (١٧) بِأَكۡوَابٍ۬ وَأَبَارِيقَ وَكَأۡسٍ۬ مِّن مَّعِينٍ۬ (١٨) لَّا يُصَدَّعُونَ عَنۡہَا وَلَا يُنزِفُونَ (١٩) وَفَـٰكِهَةٍ۬ مِّمَّا يَتَخَيَّرُونَ (٢٠) وَلَحۡمِ طَيۡرٍ۬ مِّمَّا يَشۡتَہُونَ (٢١) "Mereka akan dikelilingi oleh anak-anak muda yang akan tetap muda, dengan membawa gelas, cerek dan seloki (piala) yang berisi arak yang diambil dari mata air yang mengalir. Mereka tidak pening karenanya dan tidak pula mabuk. Dan buah-buahan dari apa yang mereka pilih. Dan daging burung dari apa yang mereka

AL-JANNAH DAN KENIKMATANNYA (BAGIAN KEDUA)

Gambar
السلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه أجمعين Halaqah yang ke-72 dari silsilah beriman kepada hari akhir adalah tentang Al-Jannah dan kenikmatannya bagian yang k-2 Luas surga adalah seluas langit dan bumi. Allāh Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: وَسَارِعُوا إِلَىٰ مَغْفِرَةٍ مِنْ رَبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمَاوَاتُ وَالْأَرْضُ "Dan hendaklah kalian berlomba-lomba untuk mendapatkan ampunan dari Rabb kalian, dan berlomba untuk mendapatkan surga yang luasnya seluas langit dan bumi." (Ali Imrān: 133) Para penduduk surga akan mendapatkan rumah-rumah yang mewah. Allāh Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: لَٰكِنِ الَّذِينَ اتَّقَوْا رَبَّهُمْ لَهُمْ غُرَفٌ مِنْ فَوْقِهَا غُرَفٌ مَبْنِيَّةٌ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ ۖ "Akan tetapi orang-orang yang bertakwa kepada Allāh, bagi mereka kamar-kamar di dalam surga yang diatasnya ada kamar-kamar yang dibangun, yang di bawahnya mengalir sungai-sungai

AL-JANNAH DAN KENIKMATANNYA (BAGIAN PERTAMA)

Gambar
السلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه أجمعين Halaqah yang ke-71 dari Silsilah Beriman kepada hari akhir adalah tentang "Al-Jannah dan Kenikmatannya (Bagian Pertama)". AL-JANNAH Secara bahasa adalah kebun. Secara syariat adalah negeri di akhirat yang penuh dengan kenikmatan yang Allāh sediakan bagi orang-orang yang bertakwa. Kenikmatan yang tidak pernah terbetik di hati manusia. Bagaimanapun besar kenikmatan di dunia, maka tidak akan menyamai kenikmatan di dalam surga. Dan bagaimanapun kita berusaha mengkhayal sebuah kenikmatan, maka tidak akan setara dengan kenikmatan di dalam surga. Allāh Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: فَلَا تَعۡلَمُ نَفۡسٌ۬ مَّآ أُخۡفِىَ لَهُم مِّن قُرَّةِ أَعۡيُنٍ۬ جَزَآءَۢ بِمَا كَانُواْ يَعۡمَلُونَ "Maka sebuah jiwa tidak mengetahui apa yang tersimpan untuknya, berupa kenikmatan yang menyejukkan mata. Sebagai balasan atas apa yang telah mereka amalkan." (QS As-Sajdah: 17

AMALAN DI BULAN RAJAB BAGIAN 03 DARI 06

Gambar
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته Ikhwānī fīllāh wa akhawāti rahīmani wa rahīmakumullāh, Ada sebagian dari saudara-saudara kita yang salah memaknai bulan Rajab ini ataupun salah dalam memuliakan bulan Rajab ini. Yaitu dengan mengadakan beberapa ritual ibadah yang kalau kita pelajari, kita merujuk kepada kitab-kitab para ulama, kepada ucapan-ucapan para ulama ahlus sunnah waljama'ah, ucapan-ucapan ulama terdahulu, maka akan kita dapati itu adalah ibadah-ibadah yang tidak ada tuntunannya dari Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam. Diantara ibadah tersebut, antara lain: (1) Shalat Ar  Raghaib Shalat ar raghaib biasanya mereka (sebagian kaum muslimin) melakukan pada malam jum'at pertama di bulan Rajab. Caranya yaitu shalat sebanyak duabelas raka'at, pada setiap raka'at membaca Al Fatihah satu kali, Al Qadr tiga kali, Al Ikhlash duabelas kali. Setiap dua raka'at salam. Setelah salam membaca shalawat kepada Nabi shallallāhu 'alayhi wa sallam t

AMALAN DI BULAN RAJAB BAGIAN 02 DARI 06

Gambar
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته Ikhwānī fīllāh wa akhawāti rahīmani wa rahīmakumullāh, Yang pertama, wajib untuk kita yakini bersama bahwasanya, setiap waktu yang mulia, setiap tempat yang mulia, maka ibadah yang dilaksanakan pada waktu itu, di tempat itu, akan dilipatgandakan pahalanya oleh Allāh Subhānahu wa Ta'āla. Demikian pula sebaliknya, perbuatan dosa dan maksiat jika dilakukan pada bulan-bulan yang mulia, waktu-waktu yang mulia atau tempat-tempat yang mulia, maka juga dilipatgandakan oleh Allāh Subhānahu wa Ta'āla. Oleh karena itulah Allāh Subhānahu wa Ta'āla menekankan dalam ayat tadi surat At Taubah ayat 36:  فَلَا تَظْلِمُوا فِيهِنَّ أَنفُسَكُمْ "Maka janganlah kalian menzhalimi diri kalian sendiri (pada waktu empat bulan haram tersebut)." Bukan berarti selain itu kita dibolehkan untuk menzhalimi diri kita, namum itu penekanan bahwasanya haram kita untuk berbuat kezhaliman, baik kezhaliman yang berupa kesyirikan, kebid'ahan ataupun

AMALAN DI BULAN RAJAB BAGIAN 01 DARI 06

Gambar
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته  إنَّ الـحَمْدَ لله نَـحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَسَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، أَشْهَدُ أَن لاَّ إِلَهَ إِلاَّ الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُـحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُولُه يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا الله حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا الله الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ إِنَّ الله كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا الله وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ الله وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا أَمَّا بَعْدُ فَإِنَّ أَصْدَقَ الْحَدِيْثِ كِتَابُ اللهِ وَخَيْرَ الْهَديِ هَد

AL-JANNAH DAN KENIKMATANNYA BAGIAN

Gambar
السلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه أجمعين Halaqah yang ke-71 dari Silsilah Beriman kepada hari akhir adalah tentang "Al-Jannah dan Kenikmatannya (Bagian Pertama)". AL-JANNAH Secara bahasa adalah kebun. Secara syariat adalah negeri di akhirat yang penuh dengan kenikmatan yang Allāh sediakan bagi orang-orang yang bertakwa. Kenikmatan yang tidak pernah terbetik di hati manusia. Bagaimanapun besar kenikmatan di dunia, maka tidak akan menyamai kenikmatan di dalam surga. Dan bagaimanapun kita berusaha mengkhayal sebuah kenikmatan, maka tidak akan setara dengan kenikmatan di dalam surga. Allāh Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: فَلَا تَعۡلَمُ نَفۡسٌ۬ مَّآ أُخۡفِىَ لَهُم مِّن قُرَّةِ أَعۡيُنٍ۬ جَزَآءَۢ بِمَا كَانُواْ يَعۡمَلُونَ "Maka sebuah jiwa tidak mengetahui apa yang tersimpan untuknya, berupa kenikmatan yang menyejukkan mata. Sebagai balasan atas apa yang telah mereka amalkan." (QS As-Sajdah: 17

JANGAN TUNDA HINGGA ESOK BAGIAN

Gambar
الســـلامـ عليكــــمـ ورحمة الله وبركــــاته   Sudahkan anda beramal hari ini? Sungguh, ini adalah hari yang kita miliki. Hari ini adalah hari yang kita miliki, esok belum tentu kita miliki. Adapun masa-masa atau hari-hari yang telah berlalu, tidak dapat kita putar kembali. Satu pepatah mengatakan:  ما فات حلم والمؤمل غيب ولك الساعة التي أنت فيها "Apa yang sudah berlalu tinggallah kenangan, sementara asa dan cita-cita masih dalam impian, namun manfaatkanlah waktu yang ada pada dirimu sekarang." Sungguh Allāh Subhānahu wa Ta'āla: ▪Memberikan kita nikmat, nikmat kelapangan waktu, ▪Memberikan kita satu kesempatan untuk beramal shalih pada hari ini. Maka jangan tunda-tunda hingga hari esok. Bersegeralah kita ampunan Allāh Subhānahu wa Ta'āla. Bersegeralah kita menuju jannah yang luasnya seluas langit dan bumi. وَسَارِعُوا إِلَىٰ مَغْفِرَةٍ مِّن رَّبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمَاوَاتُ وَالْأَرْضُ أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِينَ "Bersegeralah untuk meraih ampunan dari

Membalas Celaan Dengan Yang Setimpal

Gambar
بسم اللّه الرحمن الرحيم الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله Ikhwān dan Akhawāt shahābat BiAS yang di rahmati oleh Allāh Subhānahu wa Ta'āla. Kita masuk dalam pembahasan hadīts yang ke-19. عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ رَضِىَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- قَالَ :« الْمُسْتَبَّانِ مَا قَالاَ فَعَلَى الْبَادِئِ مَا لَمْ يَعْتَدِ الْمَظْلُومُ » رَوَاهُ مُسْلِمٌ فِى الصَّحِيحِ Dari Abū Hurairah berkata, Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam bersabda: "Dua orang yang saling mencaci maki, maka apa yang diucapkan oleh keduanya dosanya kembali kepada yang memulai memaki, selama yang dimaki (dizhalimi) tidak melampaui batas." (Hadīts ini riwayat Imām Muslim nomor 2587 dalam shahīhnya) ⇒Oleh karenanya ini adalah hadīts yang shahīh tanpa diragukan lagi. Kita tahu dalam hadīts ini, الْمُسْتَبَّانِ (dua orang yang mencaci maki), mencaci maki adalah akhlak yang sangat buruk oleh karenanya nabi Shallallāhu 'alayhi wa sallam mengataka

Kemenangan Yang Hakiki Bagian Kedua

Gambar
الســـلامـ عليكــــمـ ورحمة الله وبركــــاته الحمد لله على إحسانه، والشكر له على توفيقه وامتنانه، وأشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له تعظيما لشأنه، وأشهد أن محمدا عبده ورسوله الداعي إلى رضوانه، اللهم صلى عليه وعلى آله وأصحابه وإخوان Para penghuni neraka Jahannam mereka sangat tersiksa, sehingga mereka kehausan dan kelaparan, diantara makanan yang mereka makan adalah buah zaqqūm لآكِلُونَ مِنْ شَجَرٍ مِنْ زَقُّومٍ Kata Allāh Subhānahu wa Ta'āla: "Mereka akan makan dari buah zaqqūm buah yang sangat bau yang sangat menjijikkan." (QS Wāqi'ah: 52) Kata Nabi Shallallāhu 'alayhi wa sallam:  لَوْ أَنَّ قَطْرَةًمِنَ الزَّقُّومِ قُطِرَتْ فِي دَارِ الدُّنْيَا لَأَفْسَدَتْ عَلَى أَهْلِ الدُّنْيَامَعَايِشَهُمْ "Seandainya ada satu tetes dari getahnya zaqqūm jatuh di atas muka bumi ini maka akan merusak kehidupan penduduk bumi seluruhnya." (Hadits riwayat Tirmidzi nomor 2585) Ibarat seorang yang hidup dengan fasilitas yang mewah (dirumahn

Kemenangan Yang Hakiki Bagian Pertama

Gambar
الســـلامـ عليكــــمـ ورحمة الله وبركــــاته الحمد لله على إحسانه، والشكر له على توفيقه وامتنانه، وأشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له تعظيما لشأنه، وأشهد أن محمدا عبده ورسوله الداعي إلى رضوانه، اللهم صلى عليه وعلى آله وأصحابه وإخوانه أوصيكم و نفسي بتقوى الله فقد فاز المتقون. "Aku wasiat kepada diriku dan kepada Anda sekalian untuk bertaqwa kepada Allāh sesungguhnya telah beruntung orang orang yang bertaqwa." Pada hari ini banyak orang berbicara tentang kemenangan, akan tetapi pembicaraan mereka kebanyakan adalah tentang kemenangan duniawi. √ Ada yang bangga karena menang dalam lomba tertentu. √ Ada yang bangga karena menang dalam tender. √ Bahkan ada sebagian orang yang senang dan bangga karena menang dalam hal-hal yang diharāmkan oleh Allāh Subhānahu wa Ta'āla, seperti menang dalam perjudian. Kebanyakan mereka lupa bahwasanya kemenangan yang sesungguhnya, yang hakiki, adalah: √ Kemenangan dengan meraih kenikmatan yang abadi. √ Kenikmatan yang sem

Kemuliaan Sahabat Nabi Shalallahu 'Alaihi Wassalam 4

Gambar
الســـلامـ عليكــــمـ ورحمة الله وبركــــاته الحمد لله على إحسانه، والشكر له على توفيقه وامتنانه، وأشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له تعظيما لشأنه، وأشهد أن محمدا عبده ورسوله الداعي إلى رضوانه، اللهم صلى عليه وعلى آله وأصحابه وإخوانه Pada kesempatan yang berbahagia ini saya akan menyampaikan tentang keutamaan seorang shahābat yang paling mulia diantara mereka, yaitu Abū Bakr Ash Shiddīq radhiyallāhu Tabāraka Ta'āla 'anhu. Yang sangat menyedihkan di zaman kita, di akhir-akhir ini muncul suatu kaum yang mereka menjelek-jelekkan Abū Bakr dan mereka mengkāfir-kāfirkan Abū Bakr. Kalau Nabi shallallāhu 'alayhi wa sallam berkata Abū Bakr di surga, mereka mengatakan Abū Bakr di neraka. Bahkan diantara do'a yang mereka agungkan namanya du'ā shanamain Qurāisy (do'a dua berhala Quraysh). Do'a  itu apa isinya: اللهم العن صنمي قريش Yā Allāh, la'natlah dua berhala Quraysh yaitu Abū Bakr dan 'Umar. وخلد هما في النار Yā Allāh, kekalkanlah