Kemuliaan Sahabat Nabi Shalallahu 'Alaihi Wassalam 4


الســـلامـ عليكــــمـ ورحمة الله وبركــــاته
الحمد لله على إحسانه، والشكر له على توفيقه وامتنانه، وأشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له تعظيما لشأنه، وأشهد أن محمدا عبده ورسوله الداعي إلى رضوانه، اللهم صلى عليه وعلى آله وأصحابه وإخوانه


Pada kesempatan yang berbahagia ini saya akan menyampaikan tentang keutamaan seorang shahābat yang paling mulia diantara mereka, yaitu Abū Bakr Ash Shiddīq radhiyallāhu Tabāraka Ta'āla 'anhu.

Yang sangat menyedihkan di zaman kita, di akhir-akhir ini muncul suatu kaum yang mereka menjelek-jelekkan Abū Bakr dan mereka mengkāfir-kāfirkan Abū Bakr.

Kalau Nabi shallallāhu 'alayhi wa sallam berkata Abū Bakr di surga, mereka mengatakan Abū Bakr di neraka.

Bahkan diantara do'a yang mereka agungkan namanya du'ā shanamain Qurāisy (do'a dua berhala Quraysh).

Do'a  itu apa isinya:

اللهم العن صنمي قريش

Yā Allāh, la'natlah dua berhala Quraysh yaitu Abū Bakr dan 'Umar.

وخلد هما في النار

Yā Allāh, kekalkanlah mereka berdua di neraka Jahannam.

والعن أتبعهما

Dan la'natlah orang-orang yang mengikuti Abū Bakr dan 'Umar.

Ini do'a mereka, yang kata mereka, "Barang siapa yang berdo'a dengan do'a ini maka seakan-akan dia telah berjihād bersama Nabi dalam perang Uhud, dalam perang Badar, dalam perang Hunain bahkan melepaskan satu juta anak panah".

Abū Bakr radhiyallāhu Ta'āla 'anhu senantiasa shalāt dibelakang Nabi shallallāhu 'alayhi wa sallam, bahkan kalau Nabi shallallāhu 'alayhi wa sallam  sakit,  yang jadi Imām adalah Abū Bakr Radhiyallāhu Ta'āla 'anhu.

Bahkan 'Āisyah waktu itu menolak, "Jangan ayah saya jadi Imām"

Kenapa?

Karena Abū Bakr kalau jadi Imām pasti menangis.

Namun Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam bersikeras agar Abū Bakr menjadi Imām. Abū Bakr menjadi Imām sementara Nabi shallallāhu 'alayhi wa sallam masih hidup .

Tetapi mereka (yang menjelekkan Abū Bakr) berkata:

"Sesungguhnya Abū Bakr tidak pernah beribadah kepada Allāh. Tatkala dia sujud, dia memakai kalung disitu ada berhala di kalungnya, sesungguhnya dia menyembah berhala."

Kalau kita mengatakan Abū Bakr senantiasa berinfāq di jalan Allāh Subhānahu wa Ta'āla dengan seluruh hartanya.

Kata mereka:

Abū Bakr berinfāq itu, hanya sekedar untuk politik.

Kenapa?

Karena (kata mereka) dia (Abū Bakr) tahu dia harus menjadi teman Muhammad shallallāhu 'alayhi wa sallam, sehingga kalau Muhammad meninggal maka dia yang akan jadi pemimpin.

Oleh karenanya (kata mereka) dia berjuang sejak awal, dia harus berkorban, sebagaimana orang-orang yang berkorban untuk mendapatkan jabatan.

Inilah tuduhan mereka terhadap Abū Bakr radhiyallāhu Ta'āla 'anhu.

Kita katakan, Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam telah memberi gelar Abū Bakr dengan Ash Shiddīq dalam banyak hadīts.

Yaitu tatkala Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam sedang naik ke atas gunung Uhud bersama Abū Bakr, 'Umar dan Utsman, tiba-tiba gunung Uhud bergetar, maka Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam mengatakan:

اسكن يا احد

"Tenanglah wahai gunung Uhud."

فَإِنَّمَا عَلَيْكَ نَبِيٌّ وَصِدِّيقٌ وَشَهِيدَانِ

"Sesungguhnya yang berada diatasmu adalah seorang Nabi dan shiddīq (Abū Bakr) dan dua orang yang mati syahīd ('Umar dan Utsman)."

(Hadits riwayat Bukhari nomor 3675)

Dan itu semuanya benar bahwa 'Umar dan Utsman mati syahīd dan Abū Bakr adalah Ash Shiddīq.

Waktu Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam ber-Isra' Mi'raj dari Mekkah  menuju masjidil Aqsha,  kemudian naik ke langit ke tujuh, kemudian pulang kurang dari satu malam, tatkala itu orang-orang mendustakan Nabi shallallāhu 'alayhi wa sallam, bahkan sebagian orang murtad tatkala itu.

Datanglah orang-orang musyrikin mengejek Abū Bakr mereka mengatakan:

"Wahai Abū Bakr, lihatlah temanmu Muhammad, dia telah mengatakan dia telah diperjalanankan oleh Allāh dari masjidil Harām  ke Masjidil Aqsha balik dari langit kurang dari satu malam."

Bayangkan, pada masa tersebut jangankan mobil sepeda saja belum ditemukan. Maka kemudian mereka mendustakan Nabi shallallāhu 'alayhi wa sallam dan mereka mengejek Abū Bakr.

Apa kata Abū Bakr?

"Kalau Muhammad mengabarkan yang lebih dari itu, akan saya benarkan."

Lihatlah imān Abū Bakr!

Sehingga digelari dengan Ash Shiddīq, yang senantiasa membenarkan.

Tadi telah kita sampaikan Rasūlullāh pernah mengatakan:

"Tidaklah aku tawarkan Islām pada seorang pun kecuali ada keraguan."

Kecuali siapa?

Kecuali Abū Bakr radhiyallāhu Ta'āla 'anhu

Apa kata mereka?

"Yang dimaksud dengan Ash Shiddīq, yang senantiasa membenarkan maksudnya membenarkan nabi Muhammad sebagai penyihir."

Ini semua adalah perkataan mereka, dan ini semua terdapat dalam buku-buku mereka,  dan kita berlindung kepada Allāh dari kesesatan dalam aqidah.

Semoga Allāh Subhānahu wa Ta'āla menjaga aqidah kita dan menjaga aqidah umat kita, dan menjaga aqidah keluarga kita, dan ingatlah kita ingin dikumpulkan bersama Nabi dan dikumpulkan bersama Abū Bakr dan 'Umar.

Sebagaimana perkataan Anas bin Mālik radhiyallāhu Ta'āla 'anhu:

 فَأَنَا أُحِبُّ رَسُولَ اللهِ صلى الله عليه وسلم

Sesungguhnya aku cinta kepada Nabi

 وَأَبَا بَكْرٍ ، وَعُمَرَ

Dan aku cinta kepada Abū Bakr dan 'Umar

وَأَنَا أَرْجُو أَنْ أَكُونَ مَعَهُمْ

Dan aku berharap dikumpulkan bersama mereka

 لِحُبِّي إِيَّاهُمْ

Karena aku cinta kepada mereka

وَإِنْ كُنْتُ لاَ أَعْمَلْ بِعَمَلِهِمْ

Meskipun aku tidak bisa beramal seperti amalan mereka.

Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam bersabda:

المَرْءُ مَعَ مَنْ أَحَبَّ

"Seorang akan dikumpulkan bersama dengan orang yang dia cintai."

(Hadits riwayat Bukhari nomor 6168)

Oleh karenanya, apa yang kita katakan nanti di akhirat, kalau  kita bertemu dengan Nabi shallallāhu 'alayhi wa sallam? Sementara shahābat yang paling dia cintai dicaci maki,  kemudian kita tidak membela shahābat tersebut.

Semoga Allāh Subhānahu wa Ta'āla mengembalikan kaum Muslimin kepada jalan yang terbaik, dan semoga Allāh Subhānahu wa Ta'āla menurunkan rahmat dan berkah-Nya kepada kaum Muslimin dan menjaga aqidah mereka dari segala penyimpangan dan dari segala kesesatan.


ﺇِﻥَّ ﺍﻟﻠَّﻪَ ﻭَﻣَﻠَﺎﺋِﻜَﺘَﻪُ ﻳُﺼَﻠُّﻮﻥَ ﻋَﻠَﻰ ﺍﻟﻨَّﺒِﻲِّ ﻳَﺎﺃَﻳُّﻬَﺎ ﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﺁﻣَﻨُﻮﺍ ﺻَﻠُّﻮﺍ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠِّﻤُﻮﺍ ﺗَﺴْﻠِﻴﻤًﺎ

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ، وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ، كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ، وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ، إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ، وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ، وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ، كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ، وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ، فِي الْعَالَمِينَ إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ

ﺍَﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﺍﻏْﻔِﺮْ ﻟِﻠْﻤُﺴْﻠِﻤِﻴْﻦَ ﻭَﺍﻟْﻤُﺴْﻠِﻤَﺎﺕِ ، ﻭَﺍﻟْﻤُﺆْﻣِﻨِﻴْﻦَ ﻭَﺍﻟْﻤُﺆْﻣِﻨَﺎﺕِ ، ﺍَﻟْﺄَﺣْﻴَﺎﺀِ ﻣِﻨْﻬُﻢْ ﻭَﺍﻟْﺄَﻣْﻮَﺍﺕِ ، ﺇِﻧَّﻚَ ﺳَﻤِﻴْﻊٌ ﻗَﺮِﻳْﺐٌ ﻣُﺠِﻴْﺐُ ﺍﻟﺪَّﻋَﻮَﺍﺕِ، ﻓَﻴَﺎ ﻗَﺎﺿِﻲَ ﺍﻟْﺤَﺎﺟَﺎﺕِ

ﺍﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﺁﺕِ ﻧَﻔْﺴِﻲ ﺗَﻘْﻮَﺍﻫَﺎ ﻭَﺯَﻛِّﻬَﺎ ﺃَﻧْﺖَ ﺧَﻴْﺮُ ﻣَﻦْ ﺯَﻛَّﺎﻫَﺎ ﺃَﻧْﺖَ ﻭَﻟِﻴُّﻬَﺎ ﻭَﻣَﻮْﻟَﺎﻫَﺎ

ﺭَﺑَّﻨَﺎ ﻇَﻠَﻤْﻨَﺎ ﺃَﻧﻔُﺴَﻨَﺎ ﻭَﺇِﻥ ﻟَّﻢْ ﺗَﻐْﻔِﺮْ ﻟَﻨَﺎ ﻭَﺗَﺮْﺣَﻤْﻨَﺎ ﻟَﻨَﻜُﻮﻧَﻦَّ ﻣِﻦَ ﺍﻟْﺨَﺎﺳِﺮِﻳﻦَ

ﺭَﺑَّﻨَﺎ ﺁﺗِﻨَﺎ ﻓِﻲ ﺍﻟﺪُّﻧْﻴَﺎ ﺣَﺴَﻨَﺔً ﻭَﻓِﻲ ﺍﻵﺧِﺮَﺓِ ﺣَﺴَﻨَﺔً ﻭَﻗِﻨَﺎ ﻋَﺬَﺍﺏَ ﺍﻟﻨَّﺎﺭِﻭ َﻗِﻨَﺎﻋَﺬَﺍﺏَ ﺍﻟﻨَّﺎﺭِ ﻭَﻗِﻨَﺎﻋَﺬَﺍﺏَ ﺍﻟﻨَّﺎﺭِ

____

◆ Mari bersama mengambil peran dalam dakwah...
Dengan menjadi Donatur Rutin Program Dakwah Cinta Sedekah

⑴ Pembangunan dan Pengembangan Rumah Tahfizh
⑵ Support Radio Dakwah dan Artivisi
⑶ Membantu Pondok Pesantren Ahlu Sunnah Wal Jama'ah di Indonesia

📝 Silakan mendaftar di :
http://cintasedekah.org/ayo-donasi/

Hidup Berkah dengan Cinta Sedekah
🌎www.cintasedekah.org
👥 https://web.facebook.com/gerakancintasedekah/
📺 youtu.be/P8zYPGrLy5Q
-----------------------------------------

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kemuliaan Sahabat Nabi Shallallahu 'Alaihi Wassalam 2

JANGAN TUNDA HINGGA ESOK BAGIAN

AMALAN DI BULAN RAJAB BAGIAN 03 DARI 06